PPCindo

KumpulBlogger

Search This Blog

Monday, February 14, 2011

Daruju (Acanthus ilicifolius L.)


Daruju (Acanthus ilicifolius L.)




Nama Lokal : NAMA DAERAH: Jeruju (Melayu); daruju (Jawa). Nama asing Lao shu le (Ch), sea holly (Ing). Nama simplisia Acanthi Radix (akar daruju).

Uraian : Daruju tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai, serta tempat-tempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair payau. Semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi 0,5 - 2 m, berumpun banyak. Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujungnya berduri tempel, panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm. Bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan. Daruju dapat diperbanyak dengan biji.

Komposisi : Akar mengandung flavone dan asam amino.

Penyakit yang Dapat Diobati : Akar daruju rasanya pahit, sifatnya dingin, berkhasiat sebagai antiradang (antiflogistik) dan peluruh dahak (ekspektorans). Biji berkhasiat sebagai pembersih darah. Ternyata, infus akar daruju 0,8 gr/kg bb dan 1,2 gr/kg bb pada kelinci yang telah diberikan parasetamol dosis toksik dapat mempercepat penurunan aktivitas enzim SGPT dan SGOT secara nyata. Namun, tidak memberikan perubahan aktivitas enzim ALP. Dosis 1,2 gr/kg bb lebih cepat menurunkan SGOT dan SGPT dibanding dengan dosis 0,8 g/ kg bb. Infus akar daruju tidak memberikan efek yang nyata terhadap gangguan bendungan saluran empedu (Asmawati, FF WIDMAN, 1990).

Bagian yang Digunakan : Akar, daun, dan biji. Sebelum digunakan, cuci akar sampai bersih, iris tipis-tipis, lalu jemur sampai kering.

Indikasi :
1. Akar digunakan untuk pengobatan :radang hati (hepatitis) akut dan kronis, pembesaran hati dan limpa (hepato splenomegali), pembesaran kelenjar limfa (limfadenopati), termasuk pembesaran kelenjar limfa pada tuberkulosis (TBC) kulit (skrofulode rma), gondongan (parotitis), sesak napas (asma bronkial), cacingan, nyeri lambung, sakit perut, kanker, terutama kanker hati. 
2. Biji digunakan untuk pengobatan : bisul dan cacingan. 

Cara Pemakaian :
1. Untuk obat yang diminum, sediakan 30-60 gr akar daruju kering, lalu rebus atau tim dengan daging.
2. Untuk pemakaian luar, giling akar kering sampai halus, lalu taburkan pada bagian tubuh yang luka atau terkena racun.

Contoh Pemakaian :
1. Kanker
  • Rebus 30-120 gr akar daruju kering dan 60-120 gr daging sapi tanpa lemak dalam 500 cc air dalam periuk tanah atau panci dengan api kecil selama 6 jam, sampai airnya tersisa 1 mangkuk. Jika airnya mengering sebelum 6 jam, tambahkan air panas secukupnya sambil terus direbus. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari (masing-masing 1/2 mangkuk). Setiap kali minum tambahkan madu secukupnya. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
2. Hepatitis akut dan kronis
  • Iris 60 gr akar daruju yang telah dikeringkan tipis-tipis. Masukkan ke dalam panci, lalu tuang 500 cc air bersih ke dalamnya. Rebus dengan api kecil sampai airnya tersisa 100 cc. Setelah dingin, saring dan airnya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari. Setiap kali minum dapat ditambahkan madu secukupnya. 
3. Luka terkena pisau beracun
  • Kunyah akar kering sampai halus, lalu bubuhkan pada luka dan balut dengan kain perban. Ganti 2-3 kali sehari.
4. Bisul
  • Giling 4 butir biji daruju sampai menjadi bubuk. Seduh dengan air secukupnya, lalu diminum sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
5. Cacingan
  • Giling 3-5 butir biji daruju sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin, minum sekaligus. Pengobatan ini dapat dilakukan selama 2-4 hari berturut-turut.

No comments:

Post a Comment